Mahasiswa Unissula Gelar Aksi “PRSemarangMasihBanyak”, Tagih Komitmen Pemkot atas Persoalan Kota

Semarang, 8 Juli 2025 – Puluhan mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) yang tergabung dalam aliansi BEM KM Unissula menggelar aksi unjuk rasa bertajuk #PRSemarangMasihBanyak di halaman Kantor DPRD Kota Semarang, Selasa (8/7) siang. Aksi tersebut merupakan bentuk protes terhadap berbagai persoalan kota yang dinilai tak kunjung terselesaikan secara konkret oleh pemerintah.

Dalam orasinya, para mahasiswa menyampaikan 10 tuntutan utama, di antaranya:

  1. Penanganan banjir dan rob yang belum tuntas.

  2. Masalah sampah dan kurangnya pengelolaan lingkungan.

  3. Fenomena “kreak” atau kenakalan remaja di ruang publik.

  4. Tingginya angka kecelakaan lalu lintas, terutama akibat truk-truk besar.

  5. Praktik pungli dan percaloan di Terminal Terboyo.

Tuntutan lain mencakup transparansi anggaran, peningkatan ruang terbuka hijau, serta infrastruktur publik yang dinilai tidak merata. Aksi yang berlangsung damai ini dikawal aparat kepolisian dan diwarnai dengan pembacaan pernyataan sikap serta penyerahan kajian tertulis kepada pihak DPRD.

Ketua BEM KM Unissula, Wiyu Ghaniy, menyatakan bahwa aksi ini merupakan lanjutan dari kekecewaan mahasiswa atas ketidakhadiran Wali Kota dan Wakil Wali Kota dalam dialog terbuka sebelumnya di kampus Unissula. “Kami merasa aspirasi mahasiswa tidak ditanggapi serius, maka kami hadir langsung ke gedung dewan untuk menagih komitmen,” ujarnya.

Menanggapi aksi tersebut, Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, hadir langsung dan menyampaikan beberapa rencana pemerintah, seperti pembangunan sistem penanganan banjir, penyediaan ruang publik bagi anak muda, serta penguatan peran kecamatan dalam urusan lingkungan. Meski begitu, mahasiswa tetap menuntut langkah nyata, bukan sekadar retorika.

Aksi ini menjadi simbol bahwa mahasiswa masih memegang peran penting dalam fungsi kontrol sosial dan penyampai aspirasi publik. Dengan tema “PR Semarang Masih Banyak”, para mahasiswa berharap pemerintah tidak menutup mata terhadap persoalan-persoalan krusial yang langsung berdampak pada masyarakat.

Komentar